Warga harus berjalan 2km untuk ambil air akibat sumur kering
Sep 02, 2024
Portal Gelung - NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Dampak musim kemarau tahun ini masih terus dirasakan warga Kabupaten Ngawi.
Seperti yang terlihat di Desa Kerek, Ngawi. Debit air sumur-sumur milik sejumlah warga susut drastis imbas dari kekeringan.
Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga meminta air bersih ke warga lain. Kondisi seperti itu sudah berlangsung sejak tiga pekan lalu.
"Sumur di sini kering, sekitar 20 KK (kepala keluarga) kesulitan air bersih," kata Agus Susilo, warga setempat, Minggu (1/9).
Agus mengungkapkan, banyak warga kesulitan air bersih karena sumur kering saat kemarau. Minta air ke tetangga jadi solusi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan memasak.
Sejatinya, tidak seluruh sumur kering kerontang. Namun kondisi seperti itu tinggal menunggu waktu. Sumur yang masih menyisakan sedikit air, harus dibagi-bagi kepada warga terdampak di desa tersebut.
"Sebenarnya nggak enak terus-terusan minta air ke tetangga, dikasih uang pun juga tidak mau," kata Sani, warga lainnya.
Sementara itu, sudah ada enam desa di empat kecamatan di Ngawi mengalami kekeringan ekstrem. Itu berdasarkan data BPBD setempat. Meliputi, Desa Banjarbanggi dan Desa Cantel di Kecamatan Pitu. Pun juga Desa Jagir, Kecamatan Sine, Desa Suruh dan Desa Kenongorejo di Kecamatan Bringin. Termasuk Desa Kerek, Ngawi.
"Droping kami lakukan tiga kali sepekan, perkiraan puncak kemarau, September ini," kata Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Partoyo.