Risiko pelanggaran netralitas ASN di Pilkada Ngawi masih tinggi

Sep 27, 2024

Netralitas ASN kemungkinan akan mendapat perhatian lebih di Pilkada Ngawi 2024

Meski pemilihan kepala daerah (pilbup) tahun ini hanya melibatkan satu pasangan calon (paslon), namun potensi kecurangan terkait partisipasi ASN sangat besar. dideklarasikan. Jadilah tinggi.

Hal ini diungkapkan Ketua Bawaslu Ngawi Yohanes Pradana Vidya Kusdanarko.

“Satu atau lebih calon yang memiliki potensi setara (penipuan, Catatan Redaksi), upaya untuk mempengaruhi atau menarik ASN, TNI, dan Polri masih tinggi,” ujarnya, Kamis (26/9). Selain suara bupati, ujarnya. katanya, Kamis (26/9). Tahun ini juga terjadi pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Ada tiga pasangan calon yang mengaku memimpin Jawa Timur.

Terdapat kesamaan pada kedua tantangan tersebut. Memang benar, presiden yang akan keluar akan mencalonkan diri kembali pada pemilu daerah serentak.

Katanya, langkah awal yang harus dilakukan adalah memastikan pasangan calon punya waktu istirahat selama masa pemilu.

Di kabupaten ini, Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko sudah cuti sejak Rabu (25 September) lalu. Penghapusan tanggung jawab negara menjadi titik awal mencegah terjadinya kecurangan terhadap netralitas ASN, TNI dan Polri, jelasnya.

Soal ASN punya hak pilih dan berwenang menyosialisasikan visi misi pasangan calon, Bawaslu masih menunggu aturan baru.

“Dilemanya, kemunculan pejabat tersebut menimbulkan spekulasi apakah dia terlibat dalam operasi tersebut,” ujarnya.

“Kami akan kumpulkan seluruh pengawas untuk sosialisasi terkait pengendalian netralitas ASN, TNI, dan Polri,” imbuhnya.


SUMBER : Radar Mediun