Ngawi Darurat Korupsi: Aliansi BEM dan PMII Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD

Sep 07, 2024

Portal Gelung - Ngawi .Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Ngawi dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Ngawi menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD. 

Aksi unjuk rasa itu dipicu adanya dugaan tindak korupsi pada dana hibah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi senilai Rp 19 miliar pada tahun 2022. Para mahasiswa menuntut agar DPRD komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi.

Tak hanya itu, mahasiswa juga ingin para anggota DPRD Ngawi berkomitmen untuk mendukung dan mengusut tuntas dugaan kasus korupsi yang kini ditangani aparat penegak hukum dan tengah menjadi perbincangan khalayak umum.

Para mahasiswa pun menyampaikan tuntutan di aksi tersebut. Tuntutan aksi diantaranya :

1. Menuntut DPRD Kabupaten Ngawi untuk berkomitmen dalam pemberantasan korupsi di Kabupaten Ngawi.

2. Menuntut DPRD Kabupaten Ngawi untuk mengawasi dan mencegah korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi.

3. Menuntut DPRD Kabupaten Ngawi untuk ikut serta berkomitmen mendukung dan mengusut tuntas kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum ASN di lingkungan Kabupaten Ngawi.

4. Menuntut anggota DPRD Kabupaten Ngawi berjanji terhadap dirinya sendiri untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme. 


Pimpinan sementara DPRD Kabupaten Ngawi, Feligia Agit Hendiadi bersama dengan sejumlah anggota dewan menemui para mahasiswa dan duduk bersama. Legislator PDI Perjuangan itu menyatakan, pihaknya akan mendorong pengusutan tuntas kasus yang kini tengah ditangani oleh Kejaksaan Negeri Ngawi.

“Kita pastinya akan mendorong APH (aparat penegak hukum) untuk mengusut tuntas kasus ini,” ujar Feligia Agit saat diwawancarai awak media.

Sementara itu, Syamsul Maarif selaku ketua PC PMII Ngawi berharap melalui aksi unjuk rasa tersebut menjadi sarana konkret untuk mewujudkan Kabupaten Ngawi yang benar-benar ramah dan bersih dari tindak pidana korupsi para penyelenggara negara. 

"Kami para mahasiswa tidak ingin kasus ini menguap begitu saja. Aparat penegak hukum harus menyelesaikannya dengan tuntas," kata Syamsul Maarif dengan tegas. 

Dalam aksi unjuk rasa itu, setidaknya Polres Ngawi menerjunkan puluhan personel untuk melakukan pengamanan. Unjuk rasa berakhir dengan tertib dan damai.

SUMBER : Jatimtimes.com