Dikatakan adanya kunci jawaban bagi setiap peserta, hasil tes Desa Gentong dikritik warga.

Sep 19, 2024

Hasil tes seleksi Perangkat Desa di Desa Gentong, Paron, Ngawi, menuai protes.

Warga menuding panitia penyelenggara tes seleksi tidak netral. Mereka curiga ada permainan tersembunyi untuk memudahkan mencoba salah satu nama tersebut.

Komisi dipandang bermain sesuai aturan tes seleksi resmi negara. Seperti yang diungkapkan Misbahul Ulbab, salah satu peserta seleksi.

“Kejanggalan mulai dari seleksi administrasi hingga penyelenggaraan ujian,” ujarnya saat penggerebekan di kantor Kecamatan Paron bersama puluhan peserta lainnya, Rabu (18/9).

Bau penipuan memang terasa sejak awal. Puluhan peserta sudah menyurati Camat Paron, Arin Royanto.

Surat tersebut berisi tiga pengaduan atas indikasi kecurangan yang dilakukan panitia penyelenggara pemilihan alat Desa Gentong.

Keluhan pertama adalah peserta merasa didiskriminasi oleh panitia saat pengambilan materi pendaftaran.

Khususnya mengenai permohonan berupa surat bebas narkoba dari kepolisian.

“Hanya 15 peserta dari total 27 dokumen yang diserahkan tanpa narkoba. Namun semua peserta lolos,” jelas Misbah, nama penanya

Kedua, mengenai syarat surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Menurut Misbah, ada yang kontroversial.

Karena warga menduga ada surat kesehatan yang ditulis panitia penyelenggara.

Ketiga, mempertanyakan netralitas panitia penyelenggara. Sehari setelah pengumuman penjualan posisi Kasun Sidorejo dan Dawungan.

“Saat ujian tanggal 9 September 2024, ada kunci jawaban masing-masing calon di lembar jawaban,” ujarnya.

Puluhan peserta seleksi yang mendatangi kantor kecamatan dimediasi panitia oleh camat.

Namun penolakan komisi untuk menandatangani surat kesepahaman dan pernyataan tersebut mengecewakan para peserta.

“Alasannya tidak etis,” kata Misbah.

Persyaratan surat keterangan bebas narkoba, lanjutnya, bukan merupakan kewajiban dalam Perbup 103/2022 tentang kesehatan jasmani dan rohani. informasi, mengatakan semuanya benar.

"Sertifikat bebas narkoba tidak diperlukan. “Jadi kita lewati semuanya antara yang merawatnya dan yang tidak merawatnya,” kata Nurhadi.

Nurhadi membantah isu jual beli posisi. Seluruh anggota komisi mengambil sumpah.

“Demi Allah, saya sendiri yang menyiapkan kuburan untuk diri saya sendiri jika kita mengambil uang dari peserta. Haram bagi saya,” tutupnya.